Depok, 10 Juni 2023 – Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia menyelenggarakan kegiatan kuliah tamu di Program Magister, dengan narasumber Duta Besar LBBP / Wakil Tetap RI untuk ASEAN, Yang Mulia Bapak M.I. Derry Aman. Kuliah tamu ini diselenggarakan secara luring di Auditorium Suwantji Sisworahardjo, Gedung Nusantara II, Kampus FISIP UI Depok pada tanggal 9 Juni 2023, pukul 16.00 – 17.30 WIB. Kuliah tamu ini merupakan bagian dari agenda perkuliahan di kelas ASEAN yang bertajuk “Hubungan Indonesia dan ASEAN: Peran Indonesia pada Keketuaan ASEAN 2023”.
Yang Mulia Bapak M.I. Derry Aman menyampaikan bahwa keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 merupakan yang kelima, dengan mengangkat tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”. Sebelumnya Indonesia pernah memegang keketuaan ASEAN pada tahun 1976, 1996, 2003, dan 2011. Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 berlangsung pada saat dunia masih menghadapi tantangan multidimensi global dalam tatanan geopolitik dan geoekonomi. Maka tema keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 diartikan sebagai upaya bersama negara-negara anggota ASEAN untuk memastikan ASEAN yang tetap dan semakin relevan bagi dunia, serta ASEAN yang terus menjadi pusat pertumbuhan dengan masyarakatnya yang tangguh dan berdaya. Hal ini sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo yang menggarisbawahi 4 fokus utama keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 yakni: (1) Stabilitas dan perdamaian dari kawasan untuk dunia; (2) Konsistensi ASEAN pada hukum internasional dan menolak menjadi proxy; (3) Pertumbuhan ekonomi kawasan yang cepat, inklusif dan berkelanjutan; serta (4) Lebih adaptif, responsif dan kompetitif menuju ASEAN 2045. Dengan demikian, keketuaan Indonesia akan memprioritaskan pengarusutamaan dan implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).
Penyerahan Sertifikat Apresiasi Kepada Yang Mulia Bapak M.I. Derry Aman oleh Perwakilan Dosen Pengampu Mata Kuliah ASEAN Program Magister HI FISIP UI
Beliau juga menyampaikan bahwa berkaitan dengan kepemimpinan Indonesia di ASEAN 2023, terdapat beberapa persoalan khususnya di bidang politik dan keamanan yang menjadi tantangan dan memerlukan banyak perhatian. Indonesia sebagai negara terbesar dan salah satu pendiri ASEAN diharapkan mampu melakukan berbagai terobosan dan inovasi dalam kepemimpinannya di ASEAN 2023, guna menyelesaikan berbagai permasalahan di kawasan maupun menghadapi tantangan global yang melibatkan ASEAN. Peran dan signifikansi kepemimpinan Indonesia di ASEAN 2023 juga diharapkan mampu memenuhi kepentingan nasional yang hendak diraih.***
Depok, 8 Juni 2023 – Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia menyelenggarakan kegiatan kuliah tamu di Program Studi Sarjana, dengan narasumber Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Yang Mulia Bapak Vincent Piket. Kuliah tamu ini diselenggarakan secara daring pada tanggal 7 Juni 2023, pukul 14.00 – 16.30 WIB. Kuliah tamu ini merupakan bagian dari agenda perkuliahan di kelas Dinamika Regional Eropa yang bertajuk “European Union-Indonesia Relations in the Current Geopolitical Situation”. Dalam perkuliahannya, Yang Mulia Bapak Vincent Piket menyampaikan materi mengenai hubungan Indonesia dan Uni Eropa, serta implikasinya terhadap dinamika geopolitik di kawasan.
Yang Mulia Bapak Vincent Piket menyampaikan bahwa Indonesia di mata Uni Eropa dipandang sebagai pemimpin regional; menjadi kekuatan penyeimbang yang menjembatani dialog dan kerja sama; memiliki pengaruh ekonomi yang luas dan perhatian terhadap isu keamanan maritim; serta memiliki peran yang signifikan dalam diplomasi global termasuk mempromosikan perspektif Indonesia tentang Islam. Berkaitan dengan hal ini, Uni Eropa memiliki hubungan kerja sama yang baik dengan Indonesia meliputi sektor politik, keamanan dan pertahanan; sektor ekonomi, perdagangan dan investasi; dan sektor pembangunan. Kemudian terkait kondisi hubungan internasional yang saat ini sedang mengalami krisis akibat konflik Rusia dan Ukraina, serta meningkatnya agresivitas Cina, Yang Mulia Bapak Vincent Piket menegaskan pentingnya kerja sama Eropa-Asia untuk menghindari konfrontasi baru di kawasan maupun di tingkat global
Foto Bersama Peserta Kuliah dengan Yang Mulia Bapak Vincent Piket, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam
Kuliah tamu yang menghadirkan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam,Yang Mulia Bapak Vincent Piket, menjadi suatu kehormatan dan keistimewaan bagi para mahasiswa yang hadir. Dari paparan yang diberikan oleh Yang Mulia Bapak Vincent Piket, para mahasiswa memiliki kesempatan untuk mendengarkan dan mendiskusikan berbagai bidang kerja sama antara Uni Eropa dengan Indonesia, serta peran Uni Eropa dalam lanskap hubungan internasional saat ini dari perspektif Uni Eropa. Tidak hanya itu, pelaksanaan kuliah tamu ini juga diharapkan dapat menjadi jembatan bagi terjalinnya kerja sama lebih erat ke depan, khususnya dibidang pendidikan antara Departemen Hubungan Internasional FISIP UI dan Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam. ***
Depok, 12 Mei 2023 – Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia menyelenggarakan serangkaian kegiatan kuliah tamu dalam rangka kunjungan Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional dari Bolu Abant Izzet Baysal University (Baibu) Turkiye, Prof. Dr. Kamir Kasem. Kegiatan ini diselenggarakan di Kampus FISIP UI Depok pada tanggal 8 s/d 11 Mei 2023, atas dukungan dari Program Erasmus+ yang menjembatani kerja sama antar institusi dengan Universitas Indonesia. Dalam perkuliahannya, Prof. Kasem menyampaikan beberapa topik yang menarik untuk para peserta kelas, antara lain: Turkish Foreign Policy in Post Cold War Era; Russia-Ukraine War; Karabakh Conflict; dan Turkish-Indonesia Relations.
Pada topik perkuliahan mengenai hubungan bilateral antara Turkiye dan Indonesia, Prof. Kasem mengibaratkan persahabatan keduanya seperti peribahasa “Jauh di mata, namun dekat di hati”. Hal ini tercermin dengan jelas ketika Turkiye menjadi salah satu negara yang paling awal dan paling banyak memberikan bantuan kemanusiaan ketika terjadi bencana di wilayah Aceh dan Palu. Pun demikian dengan Indonesia yang tanggap memberikan bantuan kemanusiaan dan bantuan teknis saat terjadi musibah gempa bumi di Turkiye pada bulan Februari yang lalu.
Di samping itu, perlu dicatat bahwa hubungan antara Indonesia dengan Turkiye juga memiliki sejarah panjang sejak era Kekaisaran Utsmani. Kepala Departemen Hubungan Internasional FISIP UI Asra Virgianita, S.Sos., M.A., Ph.D., juga berharap agar kegiatan ini dapat turut mempererat hubungan antar akademisi Indonesia dan Turkiye, dan lebih luas lagi persahabatan antara Republik Indonesia dan Republik Turkiye yang telah terjalin secara diplomatik sejak tahun 1950. Identifikasi kolaborasi antara Bolu Abant Izzet Baysal University (Baibu) Turkiye dan Departemen Hubungan Internasional FISIP UI juga dibahas, dalam hal ini pertukaran mahasiswa dan pengajar, serta joint teaching menjadi target agenda kerja sama ke depan.