Memberdayakan Generasi Muda Melalui Kreativitas: Art and SDGs Film Festival Angkat Kesadaran tentang Isu Food Waste

Memberdayakan Generasi Muda Melalui Kreativitas: Art and SDGs Film Festival Angkat Kesadaran tentang Isu Food Waste

Depok, 19 Oktober 2024 – Departemen Hubungan Internasional Universitas Indonesia, bekerja sama dengan Yonsei University, Ban Ki Moon Foundation, dan SMA Budi Cendekia Islamic School, Depok, sebagai kontributor dalam pembangunan internasional menyadari perlunya edukasi mengenai Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai landasan pembangunan negara-negara di dunia. Dengan arahan Dr. Asra Virgianita didukung oleh tim Dr. Gracia Paramitha dan Ahmad Hidayat, program promosi dan internalisasi kontribusi SDG 12 ini telah berjalan sejak Juli 2024, sampai acara puncak di Oktober ini.

Kontribusi tersebut diterapkan melalui penyelenggaraan Implementation of a Culture and Arts Education Model based on SDGs yang terintegrasi dengan kegiatan  Art and SDGs Film Festival pada Sabtu (19/10) di SMA Budi Cendekia Islamic School. Bentuk kegiatan ini merayakan kekuatan seni dalam mempengaruhi perubahan sosial, sejalan dengan misi Ban Ki Moon Foundation untuk mendorong kewarganegaraan global dan pembangunan berkelanjutan. Kegiatan ini diharapkan menjadi platform edukatif yang inovatif yang menggabungkan kreativitas dengan edukasi.

Festival ini menjadi ajang siswa-siswi SMA menyalurkan bakat dan kreativitas mereka untuk perubahan sosial dengan menampilkan serangkaian film pendek karya para siswa, dengan fokus pada salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB, yaitu Tujuan 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dengan penekanan khusus pada masalah food waste.

Festival ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang semakin pentingnya isu food waste dan dampaknya terhadap lingkungan. Dengan mendorong siswa untuk mengeksplorasi tema ini melalui seni perfilman, acara ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk menjadi lebih kreatif dan beraksi dalam kehidupan berkelanjutan dan praktik konsumsi yang bertanggung jawab.

Acara ini diawali dengan sambutan oleh perwakilan dari Kepala Sekolah SMA Budi Cendekia Islamic School, Bayu Indah Susanti, S.Pd.,  Wakil Dekan Bidang Akademik, Publikasi dan Kemahasiswaan FISIP UI, Nurul Isnaeni, Ph.D., perwakilan Yonsei University – Professor Jung Tae Yong, dan juga Sekretaris Daerah Kota Depok, yang dwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kota Depok Ibu Agung Sugih Arti. Kegiatan dilanjutkan dengan talk show yang menghadirkan  perwakilan siswa, guru dari SMA Budi Cendekia Islamic School, dan Hasta Trida, sineas muda dari In-Docs. Diskusi ini menyoroti kesan dan pesan terkait pembuatan film pendek, serta pelaksanaan implementasi SDGs 12 dalam aktivitas di SMA Budi Cendekia Islamic School. 

Puncak acara ini ditandai dengan screening film pendek dan pengumuman enam pemenang dalam setiap kategori penilaian, yaitu best editing, best director, best videography, best substance, best concept, dan best video all rounder. Dengan menyelenggarakan festival ini siswa diharapkan berwawasan lebih mendalam tentang pentingnya mengurangi food waste dan menyoroti inisiatif yang dapat dilakukan kaum muda untuk berkontribusi pada upaya keberlanjutan global.

Visiting Fellow Departemen Hubungan Internasional FISIP UI ke Yonsei University

Visiting Fellow Departemen Hubungan Internasional FISIP UI ke Yonsei University

Seoul, Korea Selatan – Dalam upaya memperkuat kolaborasi akademik internasional dan meningkatkan pengaruh global dalam studi gender dan masyarakat transnasional, Departemen Hubungan Internasional FISIP Universitas Indonesia mengirimkan Dr. Ani Widyani Soetjipto sebagai Visiting Fellow ke Yonsei University. Kegiatan ini berlangsung pada 24-28 September 2024 dan berfokus pada isu gender dan masyarakat transnasional Indonesia.

Yonsei University, salah satu universitas riset terkemuka di Korea Selatan, memiliki reputasi global yang kuat dalam bidang sosial dan politik. Kerja sama ini bertujuan untuk memperdalam kolaborasi dalam pendidikan, penelitian, dan pengembangan program akademik antara kedua institusi. Program ini juga sejalan dengan Memorandum of Understanding (MoU) yang telah disepakati antara Departemen Hubungan Internasional FISIP UI dan Yonsei Graduate School of International Studies (GSIS).

Rangkaian Kegiatan

Kegiatan dimulai dengan keberangkatan Dr. Ani pada 24 September 2024 dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menuju Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan. Setibanya di Seoul pada 25 September, Dr. Ani disambut oleh pejabat Kedutaan Besar Indonesia di Seoul yang juga alumni Departemen Hubungan Internasional FISIP UI.

Pada 26 September, Dr. Ani mengadakan diskusi santai dengan alumni, staf, dan dosen Yonsei University GSIS serta Ewha Women University. Diskusi ini membahas potensi kolaborasi dan kerja sama akademik di masa depan.

Puncak acara berlangsung pada 27 September dengan kegiatan public lecture yang diselenggarakan oleh Center of International Studies, Yonsei GSIS. Dr. Ani memberikan paparan mengenai demokrasi yang menurun dan HAM di Indonesia. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan staf terkait, termasuk mahasiswa asal Indonesia.

Kegiatan diakhiri dengan kepulangan Dr. Ani ke Indonesia pada 28 September, dibantu oleh staf KBRI Seoul.

Poin-Poin Penting dan Pembelajaran

  1. Memperkuat Kolaborasi Akademik Internasional: Kegiatan ini memperdalam kerja sama antara Departemen Hubungan Internasional FISIP UI dan Yonsei University, khususnya dalam bidang studi gender dan masyarakat transnasional.
  2. Memanfaatkan Reputasi Global Yonsei University: Kerja sama ini meningkatkan visibilitas dan pengaruh studi yang dilakukan oleh kedua institusi.
  3. Berbagi Kepakaran: Dr. Ani berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai isu-isu HAM, demokrasi, gender, dan transnasionalisme, memperkaya wawasan peserta dan mendorong diskusi konstruktif.
  4. Membangun Jaringan Akademik: Melalui kegiatan seperti public lecture dan diskusi, Dr. Ani memperluas jaringan profesional, membuka peluang untuk kolaborasi penelitian di masa depan.
  5. Mendorong Keterlibatan Akademisi Indonesia: Sebagai akademisi Indonesia pertama yang memberikan paparan di Yonsei GSIS, Dr. Ani menjadi inspirasi bagi rekan-rekan akademisi lainnya.
  6. Membuka Komunikasi dan Potensi Kolaborasi: Kegiatan ini membuka peluang kerja sama dengan lembaga terkait seperti Ewha Women University dan Kedutaan Besar Indonesia di Seoul.

Kegiatan ini menunjukkan pentingnya menjalin kerja sama internasional, berbagi kepakaran untuk kemajuan bersama, dan terus memperluas jaringan akademik guna meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian.

Accessibility